Radio Komunikasi
Perangkat komunikasi yang mengandalkan gelombang radio untuk menyampaikan dan menerima informasi ini merupakan perangkat yang sudah digunakan sejak akhir abad 18.
Bahkan hingga jaringan telepon dan internet sudah ditemukan pun, radio komunikasi tetap menjadi andalan militer untuk melakukan komunikasi hingga detik ini.
Hal ini lantaran hambatan yang bisa terjadi ketika menggunakan radio komunikasi lebih sedikit dibanding saat menggunakan telepon sebagai perangkat komunikasi.
Penggunaan radio komunikasi antar masyarakat pun merupakan hal yang sudah lama dilakukan, ada yang menyebutnya Citizen Band (CB), radio amatir, hingga radio penduduk.
Pemerintah juga sudah mengatur pembagian frekuensi sebagai ‘wadah’ komunikasi lewat radio bagi tiap-tiap organisasi ini.
Menggunakan radio komunikasi sebagai sumber informasi kala perjalanan pun bukan hal yang baru.
Banyak anggota-anggota organisasi baik itu di ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia) maupun RAPI (Radio Amatir Penduduk Indonesia) yang mengaplikasikannya ketika perjalanan.
Radio adalah radiasi sinyal elektromagnetik yang merambat melalui atmosfer dan atau ruang hampa. Informasi yang akan dikirimkan melalui gelombang elektromagnetik ini dimodulasi komponen gelombangnya yaitu amplitude, frekuensi, fasa atau lebar pulsanya. Radiasi tersebut terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang carrier dimodulasi dengan gelombang audio pada frekuensi gelombang radio pada suatu spektrum elektromagnetik. Adapun gelombang radio ini merambat pada frekuensi 100 KHz sampai dengan 100 GHz, sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20 KHz.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang, berbagai perubahan serta perkembangan metode yang memanfaatkan gelombang radio ini juga mengalami kemajuan, gelombang radio ini dimanfaatkan dalam berbagai cara yang memungkinkan komunikasi dapat dilakukan dalam berbagai situasi.
Berikut ini adalah tabel spektrum fekuensi yang dikelompokkan dalam range tertentu.
bulen18-0
Radio komunikasi diaplikasikan pada frekuensi HF, VHF dan UHF. Radio HF yang bekerja pada frekuensi 3 – 30 MHz, disebut juga dengan decameter band atau panjang gelombangnya berkisar antara 10-100 m. Angka ini didapat dari persamaan frekuensi dan panjang gelombang : f=c/λ
Dimana f adalah frekuensi, c adalah kecepatan cahaya 3 x 108 m/s dan adalah panjang gelombang. Radio HF sangat popular di kalangan radio amatir. Berbagai keuntungan radio HF antara lain jarak komunikasi dapat mencapai ribuan kilometer, tergantung daya yang digunakan. Keuntungan ini dikarenakan karakteristik gelombang HF yang dapat memantul pada ionosfer bumi.
Radio VHF bekerja pada frekuensi 30 MHz sampai dengan 300 MHz. Karakteristik dari radio VHF Ini cocok untuk komunikasi teresterial, dengan kisaran umumnya agak lebih jauh dari line-of-sight dari pemancar. Tidak seperti HF, ionosfer tidak selalu memantulkan gelombang radio VHF. Gelombang ini juga lebih tahan terhadap gangguan atmosfer dan interferensi peralatan listrik dibandingkan dengan fekuensi yang lebih rendah. Frekuensi VHF akan terblokir oleh bukit atau gunung, tetapi bangunan gedung tidak terlalu mempengaruhi komunikasi.
Radio frekuensi VHF low band ini digunakan oleh militer, khususnya untuk pasukan yang berada di lapangan agar dapat berkomunikasi dalam radius sekitar 8 km area. Salah satu alasannya karena VHF dapat menggunakan antenna yang relatif tidak terlalu panjang sehingga cocok digunakan sebagai radio manpack. Dibandingkan dengan radio HF, radio VHF ini memiliki bandwidth yang lebih lebar serta jarak jangkau yang lebih pendek sehingga sangat ideal sebagai komunikasi antar pasukan.
Radio militer dikembangkan sebagai perangkat komunikasi aplikasi taktis, oleh karena itu, pada umumnya perangkat taktis harus memiliki kemampuan dan syarat tertentu. Selain dari sisi kehandalannya yang harus dapat tetap berfungsi dalam berbagai kondisi, memenuhi standar militer, juga dari sisi pengamanan informasinya.
Mengenai uji ketahanan yang memenuhi standar militer, saat ini mengacu pada standar MIL-STD 810g. Standar ini didokumentasikan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang mengatur tentang bagaimana sebuah perangkat yang seharusnya tahan terhadap berbagai kondisi yang mungkin terjadi di lapangan. Standar inilah yang kemudian menjadi acuan yang diakui secara internasional. Dokumen ini mencakup sejumlah tes yang harus dilalui oleh setiap perangkat militer, antara lain, High/Low temperature, Immersion, Vibration, Shock dan lain sebagainya.
BRAND EXCLUSIVE PILIHAN
– Motorola
– Hytera
– Alinco
– Icom
– Inrico
– Firstcom
– Baofeng
– Weierwei
– Yaesu
– Kenwood
– Dll
Menampilkan 1–16 dari 284 hasil